Cerita dibalik Tempat Tidur

I'm calling out my rebahan friends. Teman-teman kaum rebahanku, kalian pernah gak pas lagi rebahan tiba-tiba kepikiran kok bisa ya kita tiduran di atas kasur? Gimana sih ceritanya si kasur ini hingga jadi benda favorit kaum rebahan? Jujur saya ketika lagi bengong dan lagi tiduran aja pasti kepikiran gitu. Jadi, saya buat tulisan ini, siapa tau ada juga kaum rebahan yang penasaran asal-usul benda favorit kita ini. 😅

Penemuan Kasur Tertua di Dunia
Kasur tertua di dunia berasal dari 77.000 tahun yang lalu dan ditemukan di Kwazulu Natal, Afrika Selatan. Kasur tertua ini berbentuk seperti alas/kasur yang terdiri dari tumbuh-tumbuhan yang dikumpulkan. Sebelum dikumpulkan dan dibentuk menyerupai alas/kasur, tumbuh-tumbuhan ini dibakar terlebih dahulu dengan tujuan untuk membunuh kuman yang menempel pada tumbuhan tersebut. Tebal kasur tertua ini kira-kira 12 inci dan seluas 6,6 m². Dengan luas tersebut, kasur ini mampu menampung satu keluarga untuk rebahan diatasnya, loh! Kasur tua ini juga dilengkapi dengan lapisan atas yang nyaman, sekaligus sebagai penghalau serangga. Diperkirakan kasur jenis ini adalah kasur yang sama digunakan pada zaman batu.
Oldest known mattress in the world
Fosil kasur tertua yang berhasil ditemukan
Kota Kwazulu Natal saat ini

Rupa Kasur di Era Nomaden: ±8000 SM
Manusia era nomaden terbiasa hidup berpindah-pindah dari satu wilayah ke wilayah lain. Meski begitu, mereka tetap butuh kasur untuk beristirahat dengan nyaman dan berlindung dari gigitan serangga di malam hari. Kasur pada era ini dibuat sesederhana mungkin yang disesuaikan dengan keadaan masyarakat di era tersebut. Kasur ini berupa kumpulan dedaunan atau rumput kering yang ditekan atau diinjak hingga menempel pada tanah. Ukurannya tidak terlalu luas, sehingga orang yang tidur diatasnya harus tidur dengan posisi seperti janin. Namun, kasur sederhana ini cukup untuk memberi kehangatan di malam hari.
Ancient bed
Kasur era nomaden

Era Neolithikum: 10.000-9.000 SM
Pada era ini, masyarakat sudah tidak lagi hidup secara nomaden. Mereka mulai hidup menetap dan memenuhi kebutuhan hidup dengan cara berkebun dan berternak. Untuk pertama kali, kasur menjadi benda permanen dalam tempat tinggal mereka. Terbuat dari daun dan rumput kering, serta kulit hewan, bentuk kasur era neolithikum terbilang masih sangat sederhana.
Neolithic bed
Ilustrasi kasur era neolithikum
(Sumber gambar: http://jrid.com/blog/2015/06/05/history-of-the-bed/)

Mesir Kuno: 3.000-1.000 SM
Mesir kuno merupakan salah satu peradaban besar pada masa lalu. Berbagai penemuan dan ilmu telah lahir di wilayah ini. Beberapa bahkan masih digunakan hingga saat ini, terutama ilmu dalam bidang kesehatan dan kedokteran. Terkenal dengan intelektualitas dan inovasinya yang baik, kasur atau tempat tidur menunjukkan adanya perkembangan pola dan bentuk. Secara umum, tempat tidur Mesir berbentuk miring atau cekung pada bagian permukaannya. Masyarakat umum biasanya memiliki tempat tidur permanen yang terbuat dari kayu dan tanpa pola. Sedangkan, bagi kalangan bangsawan atau orang kaya, tempat tidur terbuat dari kayu yang dilapisi emas, perhiasaan, atau kayu eboni. Tempat tidur era Mesir kuno berbentuk persegi panjang dan dilengkapi dengan empat kaki, bertujuan untuk melindungi pemilik dari gigitan ular, tikus, dan serangga. Agar terasa lebih nyaman, permukaan tempat tidur dilapisi dengan bantalan berisi wol. Sprei linen juga digunakan untuk menambah kenyamanan, sedangkan untuk sandaran kepala, orang-orang Mesir kuno menggunakan batu atau kayu. Meski begitu, kaum miskin biasanya tidur tanpa alas dari wol atau bahkan tanpa tempat tidur. 
National Bed Federation The history of beds
Tempat tidur ala Mesir kuno yang dilapisi dengan emas

Romawi Kuno: 1.000 SM-476 M
Serupa dengan masyarakat Mesir. Bentuk tempat tidur era Romawi kuno juga berbahan dasar kayu bagi masyarakat menengah kebawah. Sedangkan, bagi kalangan elit, kebanyakan menggunakan tempat tidur berbahan dasar metal. Mayoritas orang Romawi dengan keadaan ekonomi menengah keatas menggunakan tempat tidur berbahan kayu yang didekorasikan dengan cangkang kerang, gading, emas, silver, dan perunggu. Sepertinya serupa bukan dengan tempat tidur ala Mesir kuno? Perbedaan kecil antara bentuk tempat tidur ala Mesir kuno dengan Romawi kuno terletak pada permukaannya. Tempat tidur ala Romawi kuno memiliki permukaan yang rata dan cukup untuk sandaran kepala dan kaki. Berbeda dengan bentuk tempat tidur Mesir kuno yang memiliki permukaan sedikit melengkung. Selain itu, budaya masyarakat Romawi kuno dalam menggunakan tempat tidur juga sedikit unik. Apabila kebanyakan bangsa menggunakan tempat tidur hanya sebagai tempat untuk beristirahat atau tidur, bagi masyarakat Romawi kuno, tempat tidur lebih dari itu. Selain untuk tidur dan beristirahat, tempat tidur juga digunakan sebagai tempat bersosialisasi, makan, dan minum. Orang kaya biasanya memiliki lebih dari satu tempat tidur yang digunakan untuk tujuan masing-masing. Sedangkan, bagi orang yang hanya mampu membeli satu tempat tidur, maka satu-satunya tempat tidur tersebut digunakan secara multifungsi.
Ancient Roman bed
Tempat tidur masa Romawi kuno yang berbahan dasar metal. Saat ini, tempat tidur ini menjadi salah satu koleksi di Museum Vatikan.

Abad Pertengahan Eropa (Abad ke-5 - 15 M)
Status sosial merupakan hal yang sangat penting bagi masyarakat Eropa di abad pertengahan. Status sosial kemudian direpresentasikan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, termasuk tempat tidur. Tempat tidur di masa itu dapat menjadi simbol penentu status sosial bagi seseorang, sehingga memiliki tempat tidur yang bagus dan mewah sangat penting bagi orang-orang kaya di zaman itu. Orang-orang kaya biasanya memiliki tempat tidur dengan empat tiang yang terbuat dari kayu dan didesain dengan ukir-ukiran. Permata atau emas juga ditambahkan sebagai hiasan agar terlihat lebih mewah. Tempat tidur juga dibuat cukup tinggi dari lantai, hingga memerlukan bangku untuk naik ke atas tempat tidur. Tempat tidur juga dilengkapi dengan tirai beludru tebal yang digantung mengelilingi tempat tidur dan kanopi untuk mencegah angin dan serangga yang mengganggu saat tidur atau istirahat. Kasurnya pun dibuat cukup tebal, berisi bulu-bulu dengan kualitas baik, lalu dialas dengan seprai linen halus. Terdengar sangat mewah, bukan? Sedangkan orang miskin menggunakan tempat tidur sesuai dengan fungsi awalnya yaitu untuk beristirahat dan tidur, sehingga tempat tidur mereka cukup sederhana dan 'ala kadar'. Hanya berupa karung berisi jerami yang dibentangkan di lantai. Mereka menggunakan selimut berbahan dasar wol kasar sebagai pelindung dari dingin dan serangga.
Tempat tidur masyarakat kelas atas Eropa abad pertengahan.
Tempat tidur masyarakat kelas bawah Eropa abad pertengahan.

Masa Renaissance (Abad ke-14 - 17)
Periode kebangkitan (biasa juga disebut pencerahan) di Eropa merupakan periode titik balik perkembangan dan kemajuan masyarakat Eropa, terutama dalam bidang ilmu pengetahuan. Di periode ini, selain bentuk tempat tidur masyarakat menegah keatas yang sedikit berbeda dengan periode sebelumnya, terdapat pula perkembangan budaya masyarakat. Masyarakat menengah keatas mulai memiliki kamar tidur yang terpisah untuk masing-masing anggota keluarga. Biasanya kamar-kamar tidur terletak di lantai atas rumah. Tempat tidur yang tren pada masa tersebut adalah tempat tidur trundle, yaitu tempat tidur 3 bagian tersusun yang bisa digeser. Bagian pertama diletakkan kasur matras besar yang berfungsi sebagai tempat tidur pada umumnya, bagian kedua adalah bagian yang berada ditengah dan bisa digeser keluar masuk. Bagian ini juga diletakkan kasur atau matras dan berfungsi sebagai tempat tidur untuk anggota keluarga yang lain atau pelayan. Bagian terakhir berupa laci-laci kecil yang juga dapat digeser keluar masuk untuk meletakkan pakaian atau barang-barang penting pemilik. Tempat tidur ini berbahan dasar kayu dan populer digunakan untuk masyarakat menengah (masyarakat umum biasa yang bukan bangsawan dan bukan kalangan miskin).
Trundle bed Rangka tempat tidur Box-spring Mattress, Twin Bed, png ... 
Tempat tidur trundle masa kini. Hingga saat ini, model tempat tidur seperti ini masih populer dan menjadi salah satu pilihan masyarakat.

Sedangkan tren yang populer bagi kalangan menengah keatas atau bangsawan adalah memiliki kamar tidur yang luas, selain untuk tidur juga untuk menerima tamu dan bekerja. Tempat tidur empat pilar masih populer, namun dengan ornamen yang lebih mewah, dengan kain trim warna-warni dan tirai yang tebal yang digantung mengelilingi tempat tidur, lalu diatas diletakkan kain atau kayu yang berfungsi sebagai kanopi. Tempat tidur mewah ini juga dilengkapi dengan seprai linen halus dan selimut wol. Karena modelnya mewah, menyebabkan harga dari tempat tidur ini sangat mahal, sehingga seringkali tempat tidur ini menjadi benda yang digunakan secara turun-temurun dalam sebuah keluarga. 
Ini adalah Great Bed of Ware yang saat ini ditempatkan di Victoria and Albert Museum, London.

Abad ke-18
Seiring berjalannya waktu, model tempat tidur semakin sederhana. Ornamen mewah dan rumit tidak lagi sering digunakan oleh masyarakat di abad ke-18. Meski begitu, kayu dan besi masih menjadi bahan dasar populer kerangka tempat tidur. Nah, di abad ini, masyarakat mulai meninggalkan matras jerami dan mulai menggunakan matras yang berisi kapas.  Masyarakat juga mulai memandang kamar tidur sebagai tempat pribadi sehingga tidak lagi memfungsikan kamar tidur untuk menerima tamu dan bekerja. Terutama bagi masyarakat menengah keatas, mereka tidak lagi tidur di ruang yang sama dengan pelayan seperti yang sering dilakukan pada abad sebelumnya. Oleh sebab itu, bentuk tempat tidur juga kian sederhana. 
Colonial bedroom
Kamar tidur a la abad ke-18.
(Sumber gambar: https://www.thespruce.com/the-history-of-the-bed-4062296)

Abad ke-19
Tidak berbeda dari abad sebelumnya, bisa dikatakan bahwa dua abad ini (abad ke-18 dan 19) merupakan tahap awal modernitas tempat tidur. Sama seperti sebelumnya, kamar tidur difungsikan hanya untuk tidur dan melakukan hal pribadi lainnya. Selain itu, wanita di abad ke-19 juga menggunakan tempat tidur pribadi untuk melahirkan. Perlu diingat bahwa revolusi industri yang terjadi pada abad ke-18 dan 19 menyebabkan adanya produksi massal barang-barang manufaktur, termasuk tempat tidur. Inilah alasan mengapa desain tempat tidur pada dua abad tersebut lebih sederhana. Selain itu, karena jumlah barang produksi ada banyak, sehingga harga tempat tidur jauh lebih murah dibanding sebelum abad ke-18. Nah, budaya mewariskan tempat tidur sepertinya sudah tidak populer lagi ya, mulai abad ini. 
Salah satu kamar di Druidsdream, rumah bergaya Inggris yang dibangun pada tahun 1884 oleh Joseph Peace Hazard di Pulau Rhode, Amerika Serikat.

Abad ke-20
Abad ke-20 adalah semua yang berkaitan dengan teknologi modern. Ada banyak penemuan-penemuan baru untuk kehidupan sehari-hari yang ditemukan pada masa tersebut, tentu saja termasuk tempat tidur. Penemuan paling ikonik menurut saya adalah murphy bed atau tempat tidur dinding. Disebut demikian sebab tempat tidur ini bisa dilipat dan dimasukkan dalam dinding rumah. Seperti ini contohnya:
National Bed Federation The history of beds
Muphy Bed
Selain murphy bed, terdapat penemuan berbagai jenis tempat tidur yang beberapa diantaranya masih digunakan hingga saat ini, seperti pocket sprung matress, water bed, latex foam, dan memory foam matress. Di abad ini pula, kapas dan wol mulai jarang digunakan untuk mengisi bantal dan matras, sebagai gantinya foam menjadi bahan yang lazim digunakan. 
Ilustrasi kamar tidur dari tahun 1950-an.

Abad ke-21
Pada abad dimana kita hidup saat ini, kamar tidur masih tetap menjadi tempat pribadi, yang tidak boleh sembarang orang bisa masuk. Desain kamar tidur juga kian minimalis dan modern, dimana furniture dan fasilitasnya disesuaikan dengan kebutuhan si pemilik. Pilihan model tempat tidur juga semakin beragam, baik dalam hal material maupun bentuk, disesuaikan dengan preferensi masing-masing. Meski begitu, bukan berarti model tempat tidur lama, misalnya tempat tidur dengan empat pilar dan tirai menghilang. Model lama tersebut tetap menjadi pilihan, bersama dengan model-model tempat tidur lain yang lebih kekinian. 
 sofa bed minimalis
Sofa Bed
Best Adjustable Bed Bases In 2019
Adjustable Bed
Bunk Bed
(Sumber gambar: https://www.ruparupa.com/informastore/sevile-set-bunkbed-120x200-cm-putih.html)
Gaskell Upholstered Sleigh Bed
Sleigh Bed
(Sumber gambar: https://www.wayfair.co.uk/furniture/pdx/ophelia-co-gaskell-upholstered-sleigh-bed-heme1310.html)
Rupanya perkembangan tempat tidur cukup panjang ya! 😅 Selain perubahan desain, ternyata terdapat juga perubahan budaya masyarakat dalam menggunakan tempat tidur atau kamar tidur. Semula bukan benda permanen, kemudian menjadi benda permanen, lalu setelah itu yang awalnya adalah tempat untuk bersosialisasi, kemudian berubah menjadi tempat private dan terlarang bagi orang asing. Di masa depan, kira-kira akan ada tempat tidur model apa lagi ya? 😏

Referensi Tulisan:



Komentar

Postingan Populer